Minggu, 09 Desember 2012

saat tawa tak dapat berbentuk


terbelenggu dalam sunyi dan sepi yang mengiris hati....
saat hati enggan memanggilku kembali, saat itu pula terdiam.....
tak tahu harus bertanya tentang arti semua ini
memanggil rasa itu kembali sedangkan rasa itu nampaknya mengasingkan diri
do'a yang abadi ternyata tak mampu menepis diri yang terbalut dosa...
aku tahu jika Tuhan tahu dan menunggu
namun saat tiada penopang seperti ini kemana aku harus mencari sandaran? tiada yang datang
aku tak seperti dulu lagi
aku tak punya keinginan lagi untuk bergegas pergi seperti dulu lagi
seperti saat luka abadi itu terjadi
dia yang pertama kali mengajarkanku tentang mengartikan satu mimpi
yang nyatanya tak sedikitpun angannya menyentuhnya
kemudian kau datang saat luka itu tak juga kutemukan obatnya
dan kaupun mengubah segalanya kasih
tapi ternyata diriku yang hina ini memang tak dapat bermetamorfosis dgan waktu...
apa yang kulakukan kembali salah
kembali merasakan kehilangan
kembali terkurung sepi
kembali tiada arti
Tuhan jika memang ia bukan jodohku ikhlaskanlah hati ini melepasnya
tunjukan bahagianya dalam lindunganmu
aku menghargai tiap takdirmu...
walau mimpi tak pernah berpihak padaku tapi peluklah mimpi itu Tuhan..eratkanlah pelukmu
berikanlah arti dari semangat dan harapan mimpi itu...walau sejatinya mimpi itu tak pernah berbentuk seperti seharusnya
saat tawa tak dapat dilihatnya dariku tunjukkanlah jika hatiku bangga pernah memberinya tawa
bisikkan padanya aku bahagia saat ia dapat menghargai tiap asa , mimpi dan janji yang pernah aku beri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar