Minggu, 08 Juni 2014

when you say whatever i say, i just want you to read this... whatever you're response!

Disini aku sendiri, menatap relung-relung hidup
Aku merasa hidupku, tak seperti yang kuimingkan 
Terhampar begitu banyak warna kelam sisi diriku 
Seperti yang mereka tahu, seperti yang mereka tahu
Aku merasa disudutkan kenyataan 
Menuntut diriku dan tak sanggup ku melawan 
Butakan mataku semua tentang keindahan 
Menggugah takutku, menantang sendiriku
Temui cinta, lepaskan rasa
Disini aku sendiri masih seperti dulu yang takut 
Aku merasa hidupku pun surut tuk tumpukan harap 
Tergambar begitu rupa, samar seperti yang kurasakan... 
Kenyataan itu pahit, kenyataan itu sangatlah pahit
Segalanya kan bisa menjadi baik 
Jika kita tak saling menyakiti 
Apapun yang sudah terjadi 
Bilakah kita harus merelakannya
Memaafkan itu tak seberat memindah samudra 
Tak ada yang paling sempurna 
Kuserahkan padamu kepadamu
Aku bisa menjadi kekasihmu 
Aku bisa menjadi teman 
Aku bisa jadi musuhmu 
Aku bisa jadi sahabatmu
Menerjemahkan isi hati 
Mungkin lebih dengan berbicara 
Bukankah jalannya hidup menjadi mudah
Bila kita saling bisa melengkapi

Menjumpai hari suasana sepi 
Menikmati nafas alam tak berasa 
Beragam warna terbayang sekilas 
Menyingkirkan luka, tanpa diminta...
Pernahkah kusadar tanpa itu semua 
Dalam terang surya selalu terjaga 
Memahami makna arti kenyataan 
Keremangan senja selipkan hampa...
Dimana kawanku... inginku menyapa 
Beri aku ruang... tempatkan diriku 
Dimana kawanku... semakin menjauh 
Beri aku arti... tak ingin berbeda
Kau palingkan wajah acuhkan muka 
Menyamakan arti bukan suara hati 
Ingin berbicara hasrat pengungkapan 
Masih pantaskah aku disampingmu...
Tautan waktu berjalan, iring langkah kita bersama  
Mendewasakan semua rasa, perasaan jiwa  
Tak akan mungkin memungkiri, menyangkal arti cinta  
Biar angin menentang, pun langit terhempas 
Perlahan kita mulai belajar, melaraskan batin  
Meluaskan ruang, tingkap pengertian  
Tak pernah kumerasakan, penat menjadi beban 

Berjalan lagi lalui hari, warnai hitam putih hidup ini 
Mencoba mencari impi jiwa 
Yang tertidur dalam derasnya 
Sisi dunia yang terus berputar membawa diriku
Kucoba lagi tuk berbalik menatap jejak yang sempat kuukir 
Namun ternyata aku tertinggal 
Dari langkah-langkah yang berlalu cepat 
Meninggalkan diriku sendiri dalam sunyiku
Dan aku tak ingin di sini tanpamu 
Menanti waktu yang berlalu 
Membawa ke batas nanti yang kurasa  
Takkan mungkin kutemui selamanya tanpa dirimu di sisiku
Begitu rupa cobaan kutemui 
Mencoba menghempasku ke jalan penuh liku 
Dan kuanggap itu semua  
Bagian dari cerita hidupku yang takkan berakhir

Tidak ada komentar:

Posting Komentar